MENYARING INFORMASI PALSU (HOAX)

 MENYARING INFORMASI PALSU (HOAX) 



Media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda. Menyadari hal tersebut, sudah banyak kelompok yang secara proaktif mengajak masyarakat agar lebih cerdas menggunakan media sosial. Pemerintah juga terus berupaya untuk mengurangi penyebaran hoax atau berita palsu dengan cara menyusun undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika turut mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital. 

Literasi digital ini adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui perangkat komputer. Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang pada dekade 1980-an, ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak saja di lingkungan bisnis, tetapi juga di masyarakat. Namun, literasi informasi baru menyebar luas pada dekade 1990-an manakala informasi semakin mudah disusun, diakses, disebarluaskan melalui teknologi informasi berjejaring. Dengan demikian, mengacu pada pendapat Bawden, literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi. Pentingnya hal ini maka perlu adanya satu gerakan atau kampanye didalam masyarakat maka pemerintah bersama komunitas membuat suatu gerakan literasi digital yang diberi nama “SiBerkreasi”. 


SiBerkreasi merupakan gerakan nasional untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia, yaitu penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalism.

Upaya penanggulangan dilakukan dengan cara menyosialisasikan literasi digital ke berbagai sektor terutama pendidikan. Di antaranya, dengan mendorong dimasukkannya materi literasi digital ke dalam kurikulum formal. Gerakan ini juga mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif melalui internet dan lebih produktif di dunia digital.

SiBerkreasi hadir dari inisiatif bersama berbagai kalangan, komunitas peduli, swasta, akademisi, masyarakat sipil, pemerintah dan media. Salah satu organisasi yang tergabung dalam SiBerkreasi adalah MAFINDO. MAFINDO atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia adalah suatu organisasi masyarakat sipil yang mempelopori banyak inisiatif anti HOAKS, edukasi literasi digital bagi publik, CekFakta.com, dan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran tentang HOAKS dan bahayanya. Organisasi ini lebih konsern pada anti HOAKS. HOAKS adalah berita/kabar bohong yang sengaja dibuat untuk disamarkan seperti layakanya kebenaran. HOAKS atau berita/kabar bohong ini sangat subur penyebarannya dalam sosial media. Jika masyarakat tidak dapat membedakan mana berita benar atau berita bohong maka hal ini menjadi ladang subur penyebaran HOAKS tersebut. 

Ada beberapa cara bagaimana dapat mengenali HOAKS sebagai berikut :

  • Diawali dengan kata-kata sugestif dan heboh

  • Mencatut nama/lembaga terkenal

  • Terdengar mustahil terjadi

  • Tidak muncul di media massa

  • Cek alamat url atau website apakah kredibel atau tidak

  • Periksa halaman website yang menampilkan berita tersebut

  • Periksa apakah ada kalimat yang menyuruh pembaca untuk membagikan pesan tersebut

  • Cross check cari di google tema berita specific yang ingin di cek

  • Cek kebenaran gambarnya di google image via pc/komputer


Jika kita menemukan berita HOAKS di sosial media atau alat komunikasi maka kita jangan diam, tapi kita dapat laporkan ke salah satu saluran atau website sebagai berikut :

Agar dapat terhindar dari HOAKS, ada beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan pada diri sendiri sebelum menyebarkan informasi yang diterima, pertanyaannya sebagai berikut :

  • Apakah berita itu benar...? jika jawabannya TIDAK maka JANGAN DISEBARKAN tapi jika jawabannya YA, silakan lanjut ke pertanyaan berikutnya. 

  • Apakah berita itu bermanfaat...? jika jawabannya TIDAK maka JANGAN DISEBARKAN tapi jika jawabannya YA, silakan lanjut ke pertanyaan berikutnya.

  • Apakah berita itu mendesak untuk disebarkan...? jika jawabannya TIDAK maka JANGAN DISEBARKAN tapi jika jawabannya YA, silakan berita tersebut disebarkan lalu Tunggu dan bersabar.


0 Response to "MENYARING INFORMASI PALSU (HOAX) "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel